Senin, 30 November 2009

"indahnya memberi maaf"



Dari Anas radhiallahu 'anhu, ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Allah ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih)

Allah Swt. Yang memiliki kuasa atas diri kita dan segala apa yang ada di alam semesta ini mempunyai sifat Maha Pengampun kepada hamba-Nya. Allah SWT yang merajai seluruh alam semesta Maha Pengampun kepada makhluk ciptaan-Nya. Sungguh berbeda dengan raja-raja yang ada di muka bumi. Mereka memiliki kekuasaan, akan tetapi berbuat dzolim pada rakyatnya dengan kekuasaannya tersebut. Berbagai macam kisah dan cerita siksaan dan hukuman yang diberikan kepada rakyatnya, apabila sedikit saja berbuat salah. Ini kekuasaan yang di miliki oleh raja-raja di muka bumi. Sungguh Allah SWT dengan segala kekuasaan-Nya memiliki sifat Maha Pengampun atas dosa dan kesalahan para hamba-Nya. Biarpun dosa dan kesalahan yang dibawa manusia setinggi langit ataupun seluas bumi, niscaya Allah SWT akan memberikan ampunan kepadanya.
Dari hadits diatas, Allah SWT akan memberikan ampunan sebanyak dosa yang dia lakukan, “tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh” itu juga.
Uraian diatas adalah berkaitan hubungan hamba dengan sang kholiq.

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kita sebagai manusia, Sebagai seorang mahluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan manusia yang lain, tentu kita memiliki potensi untuk berbuat salah dan dosa. Dengan potensi berbuat salah dan dosa yang kita miliki apakah memiliki sifat yang diajarkan oleh Allah SWT melalui hadits Nabi tersebut.. Ketika kita (manusia) sadar akan hal itu, maka sudah semestinya kita menyiapkan diri untuk bisa memiliki sifat pemaaf.
Sifat mau memaafkan kesalahan orang lain, akan memberikan dampak yang positif bagi diri dan masyarakat. Ketentraman dan kedamaian akan tercipta dalam rumah tangga, seandainya para penghuni rumah tangga mudah untuk memaafkan. Masayrakat akan rukun dan bersama membangun, seandainya warga masyarakatnya senantiasa menumbuhkan sifat pemaaf dalam hatinya. Di rumah tangga, di masyarakat, di kantor, di jalan, di sekolah, di kampus dan dimanapun kita berada hendaklah senantiasa mudah untuk memberikan maaf.
Dengan memberi/meminta maaf kita akan mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya:
  1. menghilangkan rasa salah dan dosa pada diri kita, seandainya kita mau meminta maaf. Atau memberikan kelapangan hati dari rasa salah orang lain yang merasa berbuat salah pada kita.
  2. Terbina kembali silaturahmi diantara sesama manusia.
  3. Terwujudnya ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat.
  4. Mendapatkan syurganya Allah SWT. Karena perintah memberi maaf kepada manusia merupakan salah satu ciri bagi orang-orang yang bertaqwa. Seperti pada firman Allah SWT QS.3:133-134 
  5.  

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar